Rabu, 16 Oktober 2013

Bangunan Bersejarah di Kota Bandung

Hallo everyoneit's happy to welcoming you all in my own blog :)

Jadi begini, kali ini saya akan bawa teman-teman pembaca untuk menjelajah ke bangunan-bangunan di Kota Bandung yang punya nilai sejarah dengan desain Art Deco nya . Penasaran ? Here it is ...

Siapa sih yang gak kenal Kota Bandung ? Mungkin ada beberapa, tapi hampir sebagian besar orang tahu kota yang dijuluki Parijs Van Java ini. Selain banyak sekali tempat belanja yang biasa dikunjungi turis-turis lokal maupun mancanegara, ibukota Provinsi Jawa Barat ini juga terkenal dengan banyaknya julukan kota kembang. Ya, karena di Kota Bandung memang dulu sampai sekarang, banyak sekali kembang-kembang ( bunga ) walaupun memang sekarang agak sedikit berkurang. #AskWhy

Nah, kali ini, saya mau ngajak teman-teman pembaca untuk menengok beberapa bangunan tua di Kota Bandung yang memiliki nilai sejarah yang tinggi dan juga dengan desain  Art Deco  nya yang sangat elegan nan menawan. Loh, kenapa saya tiba-tiba ngajak teman-teman untuk tahu tentang hal ini ya ? Jadi begini, kemarin hari Sabtu, 12 Oktober 2013, saya ada jadwal siaran di Radio ON Bandung ( 94.8 FM ), kebetulan acaranya #ONYesterhits dan bahasanya pun tentang sesuatu yang berbau konservatif gitu, jadi sehabis siaran kemarin, sambil mencari dari berbagai sumber di internet, ingin sekali saya bagikan ilmu yang bermanfaat ini, semoga berguna ya :) !

Kota Bandung katanya dikenal sebagai kota yang memiliki bangunan-bangunan Belanda terbanyak se Asia Tenggara. Ya , kalo dipikir-pikir memang benar, ini dia beberapa bangunan di Kota Bandung yang berhasil saya rangkum beberapa dari internet.


1.       Gedung milik Bank Jabar yang terletak ini di Jalan Braga ini merupakan karya arsitek yang juga ikut merancang Gedung Sate, Schoemaker. Gedung ini dibangun tahun 1915 dengan dominasi bentuk kurva linier yang menjadi ciri khas gaya art deco.
Gedung Bank Jabar di Bandung
2.       Gedung Merdeka menjadi saksi sejarah Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955. Kental dengan nuansa art deco, gedung ini dirancang pada tahun 1926 oleh Van Galen Last dan C.P. Wolff Schoemaker.

Gedung Merdeka di Bandung
3.       Siapa yang tidak kenal hotel bersejarah di Bandung ini, Hotel Savoy Homann merupakan hotel bintang empat yang berada di Jalan Asia-Afrika. Gedung dengan dominasi bentuk gelombang ini merupakan karya arsitek Albert Aalbers.

Hotel Savoy Homann di Bandung


4.       Hotel Preanger yang didominasi oleh bentuk geometric ini juga merupakan salah satu hotel bersejarah di Bandung. Bentuk geometrik masih meninggalkan kesan kuno pada bangunan yang terletak di jalan Asia-Afrika ini.
5.       Museum Pos Indonesia berada di Jalan Cilaki no. 73, Bandung. Bangunan ini disebut-sebut memiliki gaya art deco yang tampat pada stuktur pilar-pilar bangunan dan tentunya masih dipertahankan bentuk aslinya hingga saat ini.

6.       Gedung Bioskop Panti Karya yang terletak di jalan Merdeka ini telah tergerus perkembangan zaman hingga akhirnya terbengkalai. Bangunan ini masih menyimpan eksotisme gaya art deco yang terlihat dari sudut-sudut bangunannya. (fsi)
7. Gedung Sate
Bagi masyarakat Jawa Barat, keberadaan Gedung Sate yang saat ini menjadi kantor pusat Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan kebanggaan tersendiri. Gedung yang dibangun sejak 27 Juli 1920 ini merupakan aset sejarah pemerintah provinsi Jawa Barat. Bukan hanya nasional, dunia internasional juga kenal dengan gedung ini. Enam tusuk sate diatasnya konon melambangkan modal awal pembangunan pusat pemerintahan sebesar 6 juta gulden. Dengan modal awal itu, dapat terselesaikan bangunan utama Gedung Sate, Kantor Pusat Pos Telegraf dan Telepon (PTT), Laboratorium dan, Museum Geologi serta Dinar Tenaga Air dan Listrik.

8.  Bosscha
Teropong Bintang Bosccha yang terletak di Lembang ini merupakan salah satu observatorium tertua. Bosscha didirikan oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) pada saat itu Karel Albert Rudolf Bosscha lah yang bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji memberikan bantuan dalam pembelian teropong bintang. Butuh wkaktu lima tahun untuk menyelesaikan pembangunan nya dari 1923-1928.
9. Vila Isola
Villa Isola merupakan bangunan bersejarah yang wajib untuk dikunjungi. Letaknya di Jalan Setiabudi, yaitu akses dari Kota Bandung menuju Lembang, tepatnya di kompleks Universitas Pendidikan Indonesia(UPI). Bangunan tua yang masih sangat terawat ini bergaya arsitektur art deco. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini sempat digunakan sebagai kediaman sementara Jendral Hitoshi Imamura menjelang Perjanjian Kalijati dengan pemerintah terakhir Hindia Belanda di Kalijati, Subang, Maret 1942. Sejarah dan gaya arsitekturnya itulah yang kemudian membuat bangunan ini wajib untuk dikunjungi.


10.  Gedung Bank Indonesia
Gedung bank ini terletak di Jalan Braga, beberapa puluh meter di sebelah selatan taman Merdeka. Semula bangunan ini bernama Javanche Bank yang dibangun tahun 1915-1918 dari hasil rancangan arsitek Hulswit, Fermont, dan Ed. Cuypers dengan gaya arsitektur Neo-Klasik (Electicism). Bangunannya lebih indah dan apik daripada beberapa bangunan sejenis yang ada di Eropa yang mempunyai nilai arsitektur bersejarah tinggi serta mempunyai peran besar dalam pembentukan ruang kota yang baik sehingga perlu dilakukan pencagaran agar keserasian tetap terpelihara.
11.  Gedung SMAN 3 dan 5
Bangunan sekolah ini merupakan gedung tua yang dibangun pada zaman pemerintahan Hindia Belanda (tahun 1916), dirancang oleh arsitek C. P. Wolff Schoemaker, yang berfungsi sebagai gedung Hoogere Burgerschool (HBS) yaitu sekolah menengah untuk bangsa Belanda dan kalangan ningrat Indonesia (sekolah setaraf gabungan SMP (MULO) dan SMA (AMS) dengan masa studi 5 tahun).
Batas SMU 3 dan SMU 5 hanya dibatasi oleh jalur koridor tengah yang memanjang dari arah utara ke selatan. Batas koridor ini dapat juga berfungsi sebagai pemersatu antara SMA 3 dan SMA 5 sehingga para warga kedua sekolah ini dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Di antara para siswa pun tidak pernah terjadi perselisihan.
 


12. Masjid Raya Cipaganti Bandung
Masjid tertua kedua setelah Masjid Raya Bandung ini dibangun pada 11 Syawal 1351 H atau 7 Februari 1933 M dan selesai pada 11 Syawal 1352 atau 27 Januari 1934. Masjid yang dirancang arsitek Belanda, Prof Wolff Schomaker ini tidak sembarangan. Ia tidak hanya membuat konsep bangunan yang bagus, tapi juga menaruh aura religi. Apalagi saat mendirikan masjid, Wolff Schomaker merupakan arsitek muslim. Makanya ia begitu menjiwai setiap jengkal pembangunan masjid.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar