Perubahan Iklim ?


Menurut
Pimpinan Peneliti Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup Grantham, Lord Nicholas
Stern yang diwawancara oleh the Guardian pada tahun 2007 mendefinisikan bahwa
“Perubahan Iklim adalah hasil dari kegagalan pasar industri yang sudah dapat
dilihat oleh dunia,kita (manusia) mengambil resiko atas kerusakan dalam skala
yang lebih luas,daripada dua perang dunia pada akhir abad ini”. Bahkan ketika
di wawancara kembali beberapa waktu lalu di Davos,beliau kembali mengemukakan
pendapatnya mengenai perubahan iklim, “ ternyata saya salah mengenai perubahan
iklim,ini jauh-jauh lebih buruk”.Definisi tersebut sudah cukup menjelaskan kepada
kita bahwa manusia lah sebagai pelaku dunia industri dan pasar dimuka bumi ini
yang bertanggung jawab atas perubahan iklim.
Apa Penyebab dan Akibat dari Perubahan Iklim
ini ?
Siapa menanam,dia menuai! Peribahasa ini
nampak sesuai dengan realitas yang terjadi pada bumi kita,manusia sebagai
mahluk hidup yang memiliki kewenangan atas planet ini nampaknya harus mulai
bahkan sudah bisa merasakan akibat dari perubahan iklim yang sedang melanda
bumi kita,beberapa penyebab dan akibat terjadinya perubahan iklim diantaranya
adalah :
#Efek
Rumah Kaca ->
Proses
pemanasan yang terjadi akibat aktivitas manusia,salah satunya adalah hasil
emisi gas buang kendaraan bermotor yang menghasilkan gas –gas berbahaya.Terperangkapnya
kandungan gas berbahaya yang diserap oleh atmosfer bumi dan memantulkanya ke
matahari dan kembali diserap oleh bumi.
·
Ada tiga unsur gas yang dapat
mempengaruhi terjadinya efek rumah kaca (greenhousegases),diantaranya adalah
karbon dioksida (CO2), metan (CH4), dan klorofluoro karbon (CFC).Ketiganya
berpengaruh terhadap kondisi temperatur bumi yang semakin memanas dari 50 tahun
terakhir dan merusak lapisan ozon sebagai lapisan pelindung bumi dari radiasi
matahari.
#Deforestasi ->
Penggundulan hutan dengan mengalihfungsikan lahan
hutan dan menjadikanya kawasan non hutan sehingga merusak kelestarian alam dan
keanekaragaman hayati didalamnya.Dampak yang dihasilkan akibat deforestasi
tidak hanya dalam satu ruang lingkup saja,namun berpengaruh pada hampir semua
faktor kelestarian lingkungan,diantaranya :
·
Produksi kertas
menjadi salah satu penyebab utama dalam deforestasi hutan terutama di
Indonesia.
·
Satu batang
pohon mampu menyediakan oksigen untuk tiga orang dalam bernafas.
·
Satu kilogram
kertas memerlukan 234 liter air untuk memproduksinya.
·
Produksi satu
ton kertas menghasilkan gas karbon dioksida seberat 2,6 ton,setara dengan emisi
gas buang kendaraan roda empat selama enam bulan berkendara.
·
Satu ton kertas
dalam setiap proses produksinya menghasilkan 72.200 liter limbah cair dan 1 ton
limbah padat.
·
Industri kertas
merupakan pemakai energi terbesar ke-3 di dunia.
Beberapa fakta diatas merupakan akibat dari
deforestasi yang terus menerus dilakukan manusia,bayangkan saja jika dalam satu
hari harus ada 1 ton kertas yang diproduksi,ini berarti membutuhkan satu ton
kayu dan 98 ton bahan baku lainya.Setiap jam,dunia harus kehilangan1.732,5
hektar hutan karena ditebang untuk bahan baku kertas.Padahal seperti yang kita
ketahui,satu pohon saja,untuk tumbuh mencapai berat satu ton membutuhkan waktu
kurang lebih 40 tahun.Inilah mengapa deforestasi amat sangat berbahaya dan
berdampak buruk bagi alam dan manusia.





Gambar.3. Deforestasi di Borneo 1
Siapa
yang tidak tercengang melihat gambar perkembangan deforestasi di atas?Ini semua
perbuatan manusia,kita yang bertanggung jawab dan yang memiliki un-deal dalam
setiap kerusakan hutan.
#Polusi
Air


#Over
Populasi
Saya pernah menonton
sebuah video yang menjelaskan mengenai solusi-solusi agar planet bumi tempat
kita hidup ini stabil dan lestari beserta alam dan sumberdayanya.Pertanyaan
didalam video yang saya tonton adalah sebagai berikut :
Satu
hal apa yang bisa : memperlambat
kepunahan hewan berkaitan dengan perusakan hutan di planet ini?
Jawabanya
adalah : “Sedikit populasi manusia di muka bumi”
Satu
hal apa yang bisa : mengurangi emisi gas
karbon dan tuntutan kebutuhan bahan bakar fosil?
Jawabanya
adalah : “sedikit populasi manusia di muka bumi”
Demikianlah
secara terus menerus,pertanyaan demi pertanyaan yang ditanyakan memberikan
jawaban yang sama seperti jawaban pertanyaan yang sebelumnya.Hal ini memberikan
pernyataan kepada kita bahwa kelebihan populasi manusia menyebabkan ketidak
seimbangan fungsi alam untuk memeuhi kebutuhan seluruh jumlah umat manusia yang
hidup di planet bumi ini.Semakin banyak jumlah manusia di muka bumi,semakin
banyak pula tuntutan kebutuhan manusia dengan mengeksploitasi alam tanpa batas.
Akibat
dari over populasi ini,banyak hal buruk bisa terjadi dan mengancam kehidupan
manusia,diantaranya adalah kelaparan,kesenjangan sosial,krisis air,dan banyak
permasalahan lainya yang berdampak negatif pada populasi kita ini.

Gambar.5.OverPopulation
Solusi
? *Krik krik krik (^O^)
Dari materi perubahan iklim diatas yang
disertai dengan penyebab dan akibat terjadinya fenomena alam tersebut,saya
menyimpulkan bahwa deforetasi berkontribusi
paling banyak terhadap perubahan iklim.Mengapa demikian? Mari kita lihat dari
sudut pandang kecil yang bisa merujuk pada permasalahan global.Konsumeritas
kita terhadap kertas membuat deforestasi semakin menjadi sebuah tuntutan akan
produksi kertas.Faktanya,pada tahun 2005,konsumsi kertas di Indonesia sekitar
5,6 juta ton,dan untuk memproduksi kertas-kertas sejumlah itu,dibutuhkan 22,4
juta
lahan hutan yang harus dipangkas dan diproduksi kayu-kayunya.Kertas yang
dihemat DKI dalam sehari saja,bisa menghidupi 100 ha hutan di
Sumatra.Bayangkan,betapa vital sekali fungsi hutan bagi bumi kita ini,hingga
saat ini,setengah permukaan hutan yang ada di planet bumi sudah hilang.Bahkan
16 juta ha lahan hutan di dunia terpangkas habis setiap tahunya.

Pepohonan di hutan beserta tanaman-tanaman
lainya membantu proses fotosintesis dan membawa karbon dioksida.Selain
itu,hutan berfungsi untuk menyerap dan menyimpan banyak air secara cepat ketika
turun hujan yang besar.Ketika hutan dipangkas habis untuk produksi kertas,maka
regulasi dari aliran air akan terganggu.Hal ini menimbulkan fenomena alam
lainya yaitu berupa kekeringan,banjir dan kelaparan.Tetapi jangan khawatir,ada
sebuah solusi kecil yang saya temukan,tau mungkin sudah dilakukakn beberapa
orang sebelum saya yang memiliki kesadaran akan kelestarian lingkungan kita.
1. Mari
Daur Ulang Kertas Menjadi “GreenBooks”
GreenBooks bukan berarti buku
hijau,greenbooks adalah buku-buku yang dihasilkan dari mendaur ulang kertas
bekas.Dengan mendaur ulang kertas menjadi greenbooks,maka secara tidak langsung,kita
telah berusaha untuk menekan penebangan hutan,dan menghijaukan hutan-hutan kita
dengan adanya penurunan terhadap permintaan jumlah kertas yang dibutuhkan
manusia.





Membuat
greenbooks sangatlah mudah dan sederhana,bahan utamanya adalah kertas bekas
yang masih memiliki ruang atau bagian kosong untuk kembali diisi
tulisan,contohnya kertas-kertas dari bekas laporan,lembar ujian sekolah,dan
tuntuk cover dari greenboksnya kita bisa memanfaatkan poster bekas atau brosur
agar ada sedikit variasi warna.Peralatan yang digunakan hanyalah gunting,double
tape,penggaris dan stapler.Pertama-tama,kita harus mengumpulkan kertas-kertas
bekas yang masih memiliki bagian kosong untuk ditulis kembali,misalkan lembar
belakang dari bagian kertas laporan,kumpulkan sebanyak 20 lembar atau sesuai
dengan jumlah halaman greenbooks yang diperlukan.Lalu atur ukuran panjang dan
lebar dari kertas berikut.Misalnya ukuran panjangnya adalah 25 cm dan ukuran
lebarnya 15 cm.Setelah diukur dan ditandai,gunting kertas-kertas berikut
sehingga menjadi tumpukan kertas denngan ukuran sama panjang dan lebar,untuk
merekatkanya,gunakan stapler.Lalu buat cover greenbooks dari poster atau brosur
yang memiliki warna yang menarik dan harus sesuai pula dengan ukuran
kertas-kertas sebelumnya,Setelah itu,rekatkan dengan double tape.Untuk jilidnya,kita
bisa memanfaatkan sampah kantong kresek agar mengurangi volume sampah kresek
juga dan menembah nilai estetika buku greenbooks yang kita buat.
Dengan
membuat greenbooks,selain kita menghemat uang,kita telah berupaya secara kecil
untuk memberikan perubahan pada planet kita ini.Hal kecil ini jika dilakukan
bersama-sama tentu akan berdampak besar pada dunia.Hutan harus dijaga,membuat
satu greenbooks berarti menghemat uang kurang lebih Rp.20.000,- untuk pembelian
satu buah binder kampus.Dan juga telah menyelamatkan satu pohon , dua pohon dan
banyak pohon di hutan kita.
2.
Mari
Diet Kantong Plastik,kan sudah ada Eco-Bag ?
Semua ini berawal ketika saya mengenal mata pelajaran PLH
di sekolah menegah pertama.Saat itu saya baru tahu bahwa benda-benda yang
sering kita gunakan sehari-hari ternyata memiliki jangka waktu yang sangat lama
untuk dapat durai oleh bakteri pengurai.Kardus terurai selama 2 minggu,koran
terurai selama 6 minggu,busa (foam) dapat terurai selama 50 tahun,styrofoam
dapat terurai selama 80 tahun,alumunium terurai 200,plastik terurai 400 tahun,gelas
dan kaca terurai dlam waktu yang lebih tidak diketahui.
Lalu
apa yang harus kita lakukan selama benda-benda tersebut masih terus diproduksi
?Satu hal kecil yang kembali bisa memberikan perubahan besar adalah #RECYCLING yaitu mendaur ulang barang
bekas menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual dan bermanfaat,kembali bisa
digunakan dengan fungsi yang sama atau baru.Contohnya dari kantong plastik yang
ternyata terurai selama 400 tahun ini kita bisa mendaur ulangnya menjadi #RecycleBag,yaitu tas daur ulang dari
sampah-sampah plastik dengan cara mengumpulkan sampah plastik dari produk
kopi,detergent,susu bubuk dan lain sebagainya.Berikut hasil daur ulang yang
bisa kita buat untuk menyelamatkan bumi kita dari pencemaran plastik.Selain #RecycleBag,untuk diet kantong
plastik,kita juga bisa memulai menggunakan #ECOBag,tas yang terbuat dari kain bahan
katun dan sejenisnya,dapat dipakai berulang-ulang untuk keperluan domestik
misalkan berbelanja dan lain sebagainya.



Gambar.7. Eco Bag dan Recycle Bag 1
Dengan membuat recycle bag ataupun menggunakan eco
bag,kita telah berusaha untuk mengurangi sampah plastik dan pencemaranya yang
dapat terurai selama 400 tahun.Dan disamping itu,kita harus mengetahui bahwa
setiap tahunya, 100 ton tas plastik terbuang sia-sia,dan ini setara dengan
berat 70.000 kaleng.Sungguh bukan hal yang patut kita abaikan.Lingkungan ini
telah Tuhan ciptakan dan karuniakan untuk kita,bila kita tidak merusaknya,maka
kitapun akan rusak,secara perlahan,dan itu telah terasakan saat ini.
3.
Mari
Menggunakan Kendaaran Umum


4.
Mari
Buat Komunitas Berwawasan Lingkungan Hidup dan Pendidikan
Berawal
dari kegelisahan yang saya dan teman-teman disekitar rumah saya rasakan,kami
berempat mulai membuat sebuah komunitas bernama SAFE+ (Social Action for
Education, Environment and Empowerment of Youth Generation). Sebuah komunitas
yang didirikan di Bandung pada tanggal 4 Desember 2012.Komunitas ini bergerak
di tiga bidang,yang pertama adalah bidang pendidikan,kami mengajarkan materi –
materi akademik yang biasa dipelajari siswa di sekolah mereka masing
masing,seperti,bahasa inggris,matematika,dan ipa.Bidang kedua,kami mengajarkan
dan menekankan pemahaman pendidikan lingkungan hidupatau yang disebut PLH
kepada siswa-siswa kami agar mereka bisa sedini mungkin menghargai dan
mencintai lingkungan hidup,dimulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil hingga
menjadi gaya hidup mereka.Ketiga,kami memberikan pengajaran pengetahuan
umum,agar siswa-siwa kami dapat membuka jendela pengetahuan mereka lebih luas
lagi,bukan hanya se Indonesia,Asia,tetapi pemahaman Internasional,pemahaman
mengenai perkembangan dan kemajuan-kemajuan negara-negara maju di dunia.Selain
itu juga kami menyediakan ruang bagi
volunteer (sukarelawan) yang ingin bergabung dalam kegiatan mingguan kami dalam
mengajar anak-anak SAFE+.Volunteer biasanya dari usia 16 s/d 25 tahun,dan
alhamdulilah sampai sekarang,sudah ada 27 volunteer yang komitmen bergabung
bersama kami.Delapan diantaranya adalah volunteer aktif yang selalu meluangkan
waktunya setiap hari minggu untuk mengajar anak-anak SAFE+.
Yang
paling berkesan menurut saya dalam komunitas ini adalah ketika memberikan
pemahaman baru terhadap anak-anak mengenai Pendidikan Lingkungan
Hidup,mengkampanyekan Go Green,Bandung Car Free Day,Earth Hour dan cara membuat
GreenBooks.Berikut gambar-gambar tentang komunitas SAFE+ yang saya pimpin
beserta rekan-rekan saya di Bandung.



















Informasi lebih lanjut mengenai komunitas kami,follow
twitter kami twitter.com/@SAFEducation
dan facebook page kami di www.facebook.com/SAFEducation
5.
Berpartisipasi
Aktif di Jejaring Sosial dengan Komunitas Pecinta Lingkungan lainya.
Selain
aksi-aksi diatas,kita bisa mengimplementasikan pemikiran dan gagasan kita mengenai
gaya hidup sehat yang ramah lingkungan dengan bergabung dan turut berkampanye
melalui jejaring sosial.Misalnya dalam rangka EARTHour melalui akun twitternya
@earthour @EHIndonesia @Ehbdg ,kita bisa menunjukan aksi kita dengan komitmen
melalui tantangan video #IwiilIfYouWill , kemudian melalui akun twitter WWF
Indonesia (@WWF_ID),UNDP @UNDP).Disini kita bukan hanya sekedar beraksi melalui
video #IwillIfYouWillChallenge, tetapi kita dapat bertukar pikiran mengenai
perkembangan isu-isu lingkungan kita.Sekarang,atau tidak sama sekali ! J

Kelima
solusi tersebut diatas merupakan langkah kecil yang bisa kita lakukan,dan
bayangkan jika langkah kecil inni diikuti oleh hampir seluruh manusia di planet
bumi ini,maka bumi kita akan kembali terselamatkan,perlahan tapi pasti.Sebagai
generasi muda Indonesia,banyak hal kecil yang bisa kita lakukan,dan tanpa kita
sadari,hal-hal kecil tersebut akan memberikan manfaat besar bagi kita,dan juga
orang-orang disekitar kita.Sekian solusi yang bisa saya berikan,mari sama-sama
menantang dunia,untuk menyelamatkan planet kita,agar generasi mendatang,dapat
merasakan indahnya kehidupan bumi yang hijau J.
Join the Global
Community J
!
Diki Ramdani
Politeknik
LP3I Bandung
Twitter
: @diki_irdan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar