Halo semua, selamat datang di blog Diki, senang rasanya bisa nulis lagi, akhir-akhir ini memang jarang bisa nyentuh laptop,walaupun sebenarnya banyak banget tugas dan laporan yang harus dikerjakan, tapi mau gak mau ya tetep harus nulis buat blog ini, walau sederhana, semoga bisa bermanfaat ya :).
Sekarang aku lagi ada di semester 5, tinggal satu semester lagi buat bisa lulus dari kampus Politeknik LP3I Bandung, sekarang di usia yang ke 19 tahun ini, sebelum kuliah lulus alhamdulilah udah bisa kerja, sekalipun sebagai freelance, tapi rasanya sangat bersyukur karena pekerjaan ini ibarat hobi yang dibayar. Ya, sudah sejak SMK di tulisan-tulisanku sebelumnya aku ceritakan bahwa aku memang ingin sekali menjadi seorang penyiar berita di radio bahkan di televisi.
Setelah diterima di radio berita PRFM, sekarang kesibukan lainya selain siaran radio adalah siaran berita di televisis lokal Bandung TV Channel 38 UHF, alhamdulilah bisa diterima setelah melalui casting dan tahap-tahap lainya. Ketika membawakan berita di radio, luar biasa sekali atmosfernya, rasanya harus sangat meyakinkan pendengar walaupun sebenarnya tidak terlihat tetapi dari suara yang dihasilkan selama siaran berita, semuanya akan terlihatbagaimana seorang penyiar bisa menguasai materi siaran, makanya harus banyak baca sebelum siaran radio, walau sebenernya saya sendiri susah untuk mau membaca, tapi mau tidak mau ya harus dilakoni. Sementara siaran di Bandung TV, aku juga dituntut harus mempersiapkan semuanya, walaupun durasinya tidak selama siaran berita di radio, akan tetapi persiapanya harus total, karena lokasinya yang jauh dari rumah. Untuk menempuh studio Bandung TV yang terletak di Jl. Pacuan Kuda No. 63 Arcamanik Bandung, aku harus berangkat dari jam empat sore, kira-kira sampai di studio jam lima atau setengah enam, tergantung dengan kondisi arus lalu lintas yang ada. Kalau macet kadang bisa agak lama untuk sampainya. Setelah sampai disana, alngsung saja aku ambil tab atau naskah siaran untuk dibaca terlebih dahulu, tujuanya biar nanti pas on air gak terlalu kaku dan sudah paham dengan isi berita yang akan disampaikan.
Setelah waktu mendekati adzan maghrib, langsung saja aku ambil wudhu, shalat dan berdoa tentunya supaya siaran bisa dilancarkan. Selesai shalat, langsung saja aku di make up oleh teh Siti atau teh Fitri, kadang make up sendiri kalau siaran di hari Sabtu, soalnya tata rias nya libur hehehe. Setelah beres make up, lima belas menit sebelum LIVE On Air, aku harus udah stand by di studio siaran. Udah itu, pokoknya harus siap-siap on air LIVE. Itu sebenarnya sebagian kecil persiapan yang dilakukan sebelum siaran. Jadi harus bener-bener dipersiapkan semuanya, jangan sampai terlambat karena bisa mengacaukan performa pas siaran, apalagi di tv, ekspresi dan gerak gerik kita bakalan terlihat jelas kalau misalnya kebingungan, atau terlihat caoe dan rusuh pas siaran. begitu juga di radio, pemahaman materi siaran dan referensi bacaan berita juga harus diperluas lagi dengan banyak membaca dan bertanya.
Sampai saat ini, baru enam bulan siaran di radio berita no 1 di Bandung dan baru bergabung dua bulan di Bandung TV sebagai presenter berita sudah membuat saya bangga dan bersyukur, karena di usia 19 tahun ini, banyak yang menyangka terkalu muda untuk bisa bergabung dengan dunia jurnalistik penyiaran di tv dan radio, apalagi target pendengar juga pemirsanya beragam, dari kalangan pelajar, mahasiswa, masyarakat, pejabat dan kalangan lainya. Ini merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan dan masih akan terus saya perjuangkan. Dulu, saya sempat tidak pernah menyangka bisa menjadi penyiar radio juga berita televisi, tapi karena kuatnya impian dan perjuangan yang dilalui, alhamdulilah bisa dicapai, dan tentu saja saya tidak akan pernah berhenti sampai disini, perjalanan ini masih panjang ...
Terimakasih untk mamah yang selalu dukung diki segala-galanya, mamah berdiri sendiri tanpa sosok suami disampingnya dan bisa mendidik anaknya untuk bisa berjuang, juga untuk kakak ku teh Ika dan pastinya saudara juga sahbat-sahabat terbaik, semuanya tidak akan pernah terbalaskan, tidak lupa untuk keluarga Ibu Iman, Ibu Hendrik, Ibu Slamet, Ibu Asep, Ibu Bandi, Ibu Endah, dan banyak lagi yang selalu memberikan bantuanya buat diki dari diki sd sampai sekarang, semoga Allah memberikan kesehatan dan rahmat - Nya, amiin.
O iya, ini nih sekalian mau share foto-foto selama siaran, beberapa wardrobe nya punya sendiri tapi beberapa juga di endorse sama sponsor, buat teman-teman yang punya cita-cita, jangan putus asa, yakin dengan kemampuan kalian dan terus berjuang, berusaha dengan doa, semuanya akan terwujud, hanya saja memang kita harus sabar, buahnya akan manis ...
Diki Irdan After Make Up for Seputar Bandung Raya Bandung TV
Diki Irdan on Seputar Bandung Raya Malam
Diki Irdan for Seputar Bandung Raya Siang Bandung TV
Diki Irdan for Seputar Bandung Raya Siang Bandung TV
Diki Irdan News Anchor Bandung TV
Diki Irdan for Seputar Bandung Raya Malam Bandung TV
Diki Irdan for Seputar Bandung Raya Malam Bandung TV
Terimakasih sudah berkunjung ke blog dikiirdan.blogspot.com
Impian dan cita – cita terukir
untuk dikejar dan ditangkap jadi nyata pada masanya. Tidak akan pernah ada satu
orang pun yang sanggup membiarkan impian dan cita – cita menunggu untuk hilang
dalam harapan kosong dan perjuangan hampa. Aku, kamu, dia, kalian, dan mereka pasti
tidak mau berhenti untuk jadi pemenang pada lintasannya masing – masing.
@DikiIrdan
Seperti halnya yang sedang
ditelusuri oleh seorang pemuda kelahiran Bandung, 22 Februari 19 tahun silam.
Menjadi seorang penyiar radio dan penyiar berita televisi sudah menjadi
impiannya sejak duduk di masa putih biru. Putra bungsu dari empat bersaudara
ini mampu menjalani, menyelesaikan, dan melewati jenjang tiap jenjang
pendidikannya dengan baik.
Menelusuri enam tahun masa putih
merah di SDN Lanuma Husein Sastranegara 2, berpetualang dalam 3 tahun masa
putih biru di SMP Mutiara 1 Bandung, mejalani 3 tahun masa remaja dalam
Konstruksi Badan Pesawat Udara di SMK Negeri 12 Bandung dan kini siap
merampungkan studi D3 di Program Studi Hubungan Masyarakat Politeknik LP3I
Bandung.
Pemuda yang juga fasih berbahasa Inggris ini kini sedang merintis karirnya di dunia komunikasi dan mencetak
kenyataan indah impian dan cita – citanya tidak terlintas untuk menjutkan
kuliah pada awalnya. Karena putaran waktu yang kian cepat, membuat pemuda yang
lebih dikenal dengan nama Diki Irdan ini memutuskan untuk memilih tempat kuliah
dengan jurusan komunikasi sebagai pengantarnya menuju gerbang impian yang
diinginkan. Ia memilih Politeknik LP3I Bandung.
Menjadi salah satu mahasiswa Public Relations 2012 membuatnya semakin
mengeksplorasi minat, bakat dan kemampuannya dalam bidang komunikasi. Kegiatan
perkuliahan yang begitu padat dan intensif menjadi nilai tambah yang ia peroleh
di tempat ini. Perjalanan yang penuh kisah bersama teman – teman terbaik dan
pelajaran terbaik membuat pemilik nama lengkap Diki Ramdani ini kian bersungguh
– sungguh untuk sampai menangkap dan menggenggam impian dan cita – citanya.
Pemuda yang juga aktif dalam Himasi-PR (Himpunan Mahasiswa Komunikasi-Public Relations) Politeknik LP3I Bandung ini menyadari begitu banyak manfaat yang ia
rasakan dari studi komunikasinya di tempat yang menaungi potret pendidikannya.
Gelora semangat yang tak pernah terkalahkan oleh keluhan dan lelah membuatnya
temukan apa yang diinginkan dalam pencariannya.
Berdedikasi di dua tempat berbeda
dalam putaran waktu yang nyaris sama menjadi titik awal dari pencapaian impian
dan cita – citanya. Memasuki bulan ke enam sebagai freelance news announcer di PR FM dan bulan pertama sebagai freelance news presenter di Bandung TV
membuatnya semakin melangkah untuk dapatkan yang lebih baik.
Serangkaian tahapan seleksi di
dua tempat tersebut dapat dilaluinya dengan sangat baik. Dimulai saat ia
mencari dan menemukan lowongan kerja presenter di internet, tak perlu menunggu
pertimbangan lain, ia mengajukan lamaran kerja. Memenuhi panggilan pihak
terkait, ia menjalani training selama
dua bulan bersama Azmi (S1 Unpas) dan Nahda (S2 Unisba). Berdasarkan penilaian
seluruh tim PR FM terhadap progresnya, ia terpilih menjadi penyiar.
Berbeda halnya di Bandung TV, pada
awal perjalanannya, ia dikenalkan dengan penyiar senior Bandung TV oleh teman
siarannya di PR FM. Mendapatkan informasi mengenai perekrutan news anchor setelah lebaran, membuatnya
begitu antusias menunggu dan mengirim CV pada waktu yang telah ditentukan.
Memenuhi panggilan via telepon, ia menjalani proses casting bersaing dengan 15 peserta lainnya yang berasal dari
berbagai Perguruan Tinggi di Kota Bandung, seperti UNPAD, UPI Unisba, dll. Casting dengan membaca berita,
membawakan program berita dan reportase langsung di depan kamera dijalaninya
dengan baik dan membawanya lolos menajdi salah satu dari dua yang terpilih.
Bersama Sharina, rekannya yang juga lolos dari tahap sebelumnya, ia menjalani
latihan intensif selama dua minggu sebelum mulai on air pada awal Oktober.
Tidak dapat dipungkiri begitu
banyak pelajaran terbaik selama perkuliahan yang sangat menunjang dua kegiatan
barunya saat ini. Pemuda dengan jiwa sosialnya yang tinggi memiliki kegiatan
produktif lain diluar kesibukannya dalam dunia kerja. Menjadi pengajar di
komunitas sosial yang dibentuknya bersama teman – temannya yang diberi nama
SAFE+ (Social Action for Education,
Environment and Empowerment of Youth Generation). Membuat liputan dan
berlatih membaca berita menjadi kegiatan lain yang melengkapi hari – harinya.
Pemuda yang sudah sangat senang
menjadi MC pada berbagai kegiatan
semasa sekolah dan memiliki banyak catatan prestasi ini lebih memilih mencari
tempat bekerjanya sendiri dibanding membunuh waktu menunggu instansi
menempatkannya bekerja. Karena ia tidak ingin mengulur lebih lama lagi dan
membuat impian jauh tak terjangkau.
Beberapa pencapaian terbaik yang
pernah diperoleh, diantaranya :
Juara 3 Youth Diplomacy Short
Movie Competition Konperensi Asia Afrika (2011)
Juara 1 Lomba Sikap Diam dan
Baris Berbaris Bela Negara Bandung Lautan Api antar SMA/SMK se-Bandung Raya
(2011)
Submitted to 100 Best Entries
Business 4 Environment Global Summit at Shangrila Hotel, Jakarta (2011)
Juara 3 Lomba Menulis Artikel dan
Presentasi Bela Negara KODAM III Siliwangi (2011)
Perwakilan Politeknik LP3I
Bandung (satu – satunya perwakilan dari Politeknik di Indonesia) di
Environmental Leader Summit, Surabaya (2013)
Juara 1 Lomba Presenter Liputan 6
SCTV, IBX (2014)
Merintis sukses di usia muda
menjadi pencapaiannya di tahap akhir penyelesaian studi D3nya. Bukan perjalanan
dan perjuangan yang mudah untuk dijalani. Melainkan potret kisah yang mewah dan
mahal. Saat pemuda dan pemudi lain tenggelam dalam warna masa muda, Diki Irdan
sudah mulai mengudara pada pesona langit impian dan citanya yang indah. Bahkan,
lebih indah.
“Manfaatkan kesempatan kalian
bisa kuliah, diluar sana jutaan remaja dengan banyak mimpi juga ingin disebut
dan merasakan jadi mahasiswa, tapi kesempatan belum ada. Ngga masalah kalian
dari LP3I, ITB, UNPAD, UPI.. karena yang bikin bergengsi itu bukan nama atau
fasilitas kampusnya. Diri kita, kemauan dan kemampuan kita yang bisa menjadikan
kita dihormati orang lain.. dan kita harus bangun dan kejar mimpi itu, kalau
sungguh – sungguh dan penuh doa, Allah akan mempermudah jalannya." -Diki Irdan, Indonesia Network at Bandung TV & PR FM News
Selamat malam, hari ini tepat malam takbir Idul Adha 1435 H, besok tanggal 05 Oktober, gak kerasa udah idul adha lagi. Kebetulan sekarang sedang di radio, 107.5 PRFM News Channel, sepulang siaran dari Bandung TV - Seputar Bandung Raya Malam -. Ibarat kesempatan emas, bisa nulis lagi untuk blog yang sudah lama ditinggalkan ini, hehehe.
Dari tulisan - tulisan saya sebelumnya mengenai cita-cita dan impian saya untuk menjadi seorang news anchor (penyiar berita), alhamdulilah sekali rasanya, tepat di bulan ini, bulan Oktober, saya sudah resmi menjadi bagian dari stasiun televisi lokal di Jawa Barat, ya, Bandung TV. Benar-benar senang dan sangat bersyukur ketika sudah mencapai posisi ini, walaupun memang ini bukan kepuasan pamungkas didalam hidup saya, banyak yang harus dipelajari dan ditekuni kedepanya. Ceritanya begini, berawal dari radio tempat saya bekerja mulai Mei 2014, di radio, saya bertemu dengan Maulida Ladya, penyiar berita di PJTV Bandung yang siaran juga di PRFM. Kami sempat duet atau tandem selama siaran di PRFM, sampai akhirnya kenal dekat dan say diajak Lida untuk gabung ke grup Muda Kreatif, grup anak muda Bandung yang berprofesi macam-macam dari mulai presenter, atlit dan mahasiswa untuk melakukan social project di Kabupaten Bandung. Kebetu;an didalam grup Muda Kreatif, ada presenter berita Bandung TV juga, namanya Farhat Mumtaz, beliau sudah senior dan tentu punya banyak pengalaman didunia penyiaran. Singkat cerita saya pun kenal dengan teh Aat (panggilan dekat Farhat Mumtaz). Karena intens bertemu dalam setiap kegiatan, jadi saya sering ngobrol dan banyak tanyakan sesuatu ke beliau. Sebelum Lebaran Idul Fitri 1435 H, teh Aat bilang ke saya kalu Bandung TV butuh penyiar cowok, sontak saya pas dengar itu langsung semangat.
Setiap hari saya tanyakan terus ke teh Aat, kapan kira-kira saya bisa dateng ke Bandung TV, teh Aat bilang sabar dulu, nanti dikabarin lagi. Tapi terus aja saya tanya kapan, sampe gak sengaja, saya record suara saya di handphone, waktu itu saya record opening berita Seputar Bandung Raya Malam yang ada di Bandung TV. Rekaman itu saya kirim ke teh Aat lewat LINE, mungkin gak sengaja, teh Aat dengerin rekaman itu ke Produser di Bandung TV. Terus saya langsung disuruh untuk mengirimkan CV yang sudah saya siapkan jauh-jauh hari. Wah, semangat dan senang sekali rasanya, sampai-sampai saya ditelpon pihak Bandung TV untuk casting. Menjelang casting, saya banyak latihan dan nonton acara berita yang ada di Bandung TV. Pas tiba waktu casting, ternyata ada banyak juga yang ikut melamar dab akan menjalani casting. Disitu sempat ngerasa malu dan mulai gak pede, karena kelihatanya saingan yang ada disana itu keren-keren, apalgi dari tampilan fisik, mereka tinggi, saya kan kurang tinggi, hehehe. Jadi waktu casting, saya duduk memisahkan diri dari peserta lain. Tapi pas sisa empat peserta terakhir, saya langsung berani ngobrol dan tanya-tanya dengan mereka, dan ternyata benar kan, mereka anak-anak lulusan DJ Arie, sekolah penyiaran radio yang bagus dan mahal itu hehehe. Ada juga yang udah pernah kerja di TV lokal, mulai gak pede dan down, tapi pas tiba giliran saya dipanggil ke lantai dua untuk casting, saya harus tunjukan kalo say siap dan bisa.Peserta lain yang udah selesai casting langsung pulang. Waktu casting diaatas, saya masuk ke ruangan yang mana didalem itu udah ada enam orang yang duduk di kursi, dengan kamera yang udah siap nyorot muka peserta casting dan kameramen yang udah siap juga. Pas masuk, mereka yang mana ada teh Aat juga disitu dan dosen Inggris aku, langsun nyuruh aku untuk berdiri didepan kamera dan bawain acara berita + reportase. Gugup sih, tapi rasanya puas, hehehe. Beres casting, langsunglah ditanya beberapa pertanyaan sama presenter-presenter disana dan juga produser yang ikut menilai juga disana.
Singkat cerita, setelah selesai casting news presenter, saya pulang ke rumah dan nunggu kabar selanjutnya, dan ternyata alhamdulilah, saya ditelpon untuk ke Bandung TV lagi, senang dan bersyukur sekali rasanya ya Allah. Saya pun datang kesana dan juga ada peserta cewek juga yang dipanggil satu orang, jadi total yang dipanggil itu dua orang, satu presenter cowok dan cewek. Untuk presenter yang cewek, namanya Sharina Kholes, kami berdua akhirnya lolos dan menjadi presenter berita Bandung TV per Oktober 2014. Sebelum on air dan dapat jadwal, kita dituntut untuk datang tiap hari buat latihan baca berita dan latihan ilmu-ilmu oenyiaran, karena pas bulan Oktober, kita berdua presenter baru harus udah siap untuk on air, soalnya Farhat Mumtaz mau resign dari bandung TV, sedih sekali denegrnya, tapi gimana lagi, udah pilihan teh Aat itu semua. Banyak banget yang dipelajari selama belajar di Bandung TV sebelum akhirnya saya dan Sharina On Air, kita belajar dari Bu Yay, Pak Dadan dan Bu Neneng, mereka adalah produser kami, juga dari teh Farhat, Crisanty dan Kang Irfan, presenter news Bandung TV yang bagi-bagi pengalamanya.
Akhirnya kami pun tanda tangan kontrak selama enam bulan, alhamdulilah, dan mulai Oktober ini, saya sudah mulai siaran dan punya jadwal On Air di Bandung TV, rasanya senang bisa bergabung, karena disini akan menjadi awal saya untuk meraih impian saya dari SMK, yaitu jadi news anchor, hehehe.
Waktu pertama siaran, cukup gugup, tapi semua itu akan hilang dengan sendirinya, dan tentu saja ketika siaran, banyak juga yang ikut membantu, ada tata rias, kameramen, rekan-rekan kerabat kerja dari teknik, mcr dan umum, semuanya ramah dan baik, alhamdulilah. Mulai Oktober dan waktu yang belum ditentukan, saya dengan news presenter Bandung TV lainya akan hadir untuk memberikan pemirsa informasi di Seputar Bandung Raya Pagi (06.30 -07.00), Siang (12.30-13.00) dan Malam + program DARI ANDA UNTUK ANDA (18.30 - 19.45). Buat temen-temen yang ada diluar kota Bandung juga bisa nonton dengan streaming disini, bandungtv.co.id
Diki Irdan on Seputar Bandung Raya Siang
Diki Irdan at Studio 1 Bandung TV
Diki Irdan on Seputar Bandung Raya Malam
Diki Irdan Promo Seputar Bandung Raya Malam On Bandung TV
Diki Irdan
Diki Irdan News Anchor
Add caption
Diki Irdan Ready for Seputar Bandung Raya Malam
Diki Irdan Promo Seputar Bandung Raya on Bandung TV
Terimakasih sudah berkunjung dan baca blog Diki, maaf jika kualitas penulisanya acak-acakan, ini hanya tulisan mengenai garis hidup seseorang yang ditentukan Allah SWT..
Selamat malam pengunjung blog Diki :)
Beberapa hari terakhir, saya sempat bermimpi aneh, aneh sekali, daan mimpi ini bukan yang ke satu atau dua kalinya saya dapatkan dari tidur saya, ini sudah yang keempat kalinya. Terakhir saya bermimpi lagi bahwa saya sudah dicabut nyawanya oleh Allah SWT. Siang itu ceritanya saya sudah berada dialam yang lain, alam yang tidak bisa terlihat dengan kasat mata oleh manusia yang masih hidup. Disana saya tidak sendiri, entah sosok Malaikat atau siapa itu, tapi satu sosok putih tinggi itu selalu berada disamping saya dikala saya sudah wafat dan berada dialam yang berbeda itu. Ditemani dua orang lainya juga yang sama-sama sudah meninggal, saya tiba-tiba diajak untuk melihat lingkungan tempat tinggal saya oleh sosok putih tinggi itu. Dan yang paling sedih adalah ketika saya harus melihat Ibu saya yang menagis terisak-isak melihat kepergian anaknya. Tidak lama, tiba-tiba sosok putih tinggi yang mengatnarkan saya ke Ibu saya membuat Ibu saya bisa melihat arwah saya yang sedang memperhatikan Ibu yang sedang menangis. Saat itu juga, ibu saya langsung memeluk saya dan makin menangis. Sementara orang-orang lainya tidak menyadari akan hal tersebut. Dari situ, saya juga ikut menangis, karena sedih ketika saya ditangisis oleh Ibu saya yang tidak ingin akan laki-laki yang menjadi harapan terakhir untuk membahagiakanya itu pergi untuk selamanya. Saya disitu menangis, dan membawa Ibu terbang ke Masjid terdekat, sepanjang jalan menuju masjid dalam mimpi tersebut, saya menangis sambil membawa Ibu saya terbang. Ibu juga tidak henti-hentinya menangis dan itu membuat saya semakin sedih. Sempat tidak menyadari bahwa itu adalah mimpi, saya semakin menangis karena lagi dan lagi saya bisa membayangkan, memasuki bulan suci ramadhan nanti jika saya sudah tidak ada disamping Ibu, kasihan sekali kan Ibu dirumah sendirian, tidurpun sendiri, dan tentu tidak ada partner lagi untuk diajak bicara. Kakak-kakak yang bekerja dan jarang dirumah tentu membuat Ibu semakin kesepian nantinya. Saya semakin menangis disitu, dan ketika sudah tiba dimasjid, saya ikut gabung shalat berjamaah begitu juga dengan Ibu saya, memang mimpi ini sedikit tidak masuk akal, tapi namanya juga mimpi ? Dan ketika shalat di takbir rakaat pertama, tiba-tiba saya terbangun dan menyadari bahwa ini hanya mimpi ! Ya Allah, sangat sedih sekali rasanya jika hal tersebut terjadi, hamba ini masih penuh dengan dosa, hamba belum sempat memebahagiakan Ibu yang sudah tinggal sendirian karena sudah sejak lama pula ditinggal oleh Ayah. Terbayang dengan jelas bagaimana jika hamba meninggal terlebih dulu, apakah Ibu akan semangat untuk menjalani hidupnya didunia ini ? Karena selama ini hamba perhatikan, Ibu semangat bekerja dan berjuang untuk membiayai anak-anaknya, terutama hamba yang masih sedang kuliah dan anak laki-laki terakhir yang menjadi harapan bagi Ibu saya. Jika boleh hamba meminta, panjangkanlah umur hamba dan keuluarga hamba, berikanlah kami kesehatan dan rezeki Mu ya Allah, tetapkanlah kami dijalan yang kau ridhoi, kabulkanlah doa-doa kami, Aamin...
Semoga mimpi ini menjadi pelajaran dan teguran bagi saya untuk selalu ingat akan kematian, tidak memandang apakah kita sudah tua atau masih muda, atau apakah kita sedang sehat atau sakit, kematian bisa diturunkan kapan saja oleh Pemilik Kehidupan ini sewaktu-waktu, bahkan lima detik dari sekatang pun, hal itu bisa saja terjadi. innalillahi wa'innalillaihi roji'un ...
Terimakasih sudah membaca blog Diki, seoga ada hikmahnya, wassalammuaalaikum warrahmatullahiwabarakatuh ...@DikiIrdan
Ada yang bilang, teruslah bermimpi, karena dengan berani bermimpi, sebenarnya impian yang kita impikan bisa dengan sangat terwujud asalkan kita yakin dan sugguh-sungguh untuk mengejarnya. Dan ternyata memang benar, hal itu benar terjadi. Dari SMP, saya sangat ingin jadi presenter berita, memasuki jenjang sekolah di SMK, cita-cita untuk jadi presenter pun semakin meluas dan menyebar, sempat berangan untuk menjadi seorang penyiar radio dan alhasil, ada yang menyekolahkan saya ke sekolah broadcasting radio komunitas di Bandung, alhamdulilah akhirnya sejak kelas dua smk, saya mulai siaran radio. Waktu itu di 107.9 Alfa FM Bandung, saya bawakan program jelang dzuhur, acara musik islami dengan durasi dua jam dari pukul sebelas sampai pukul satu siang. Ingat sekali dulu, setelah pulang sekolah di hari Sabtu, yang memang pulangnya lebih awal, saya langsung bergegas ke radio dengan kendaraan umum yang saya tumpangi. Berkat disekolahkan guru ngaji saya di radio, akhirnya saya bisa siaran juga. Dari situ munculah berbagai keinginan untuk menjadi penyiar radio profesional di radio swasta ternama di Bandung. Pada tulisan-tulisan saya sebelumnya, sudah diceritakan bagaimana perjalanan saya mengejar impian ini. Kesana kemari dari tahun 2012 untuk bisa menjadi seorang penyiar radio. Dari audisi Radan Cari Cowok saya belum berhasil karena memang dipikir-pikir, saya lebih cocok untuk menjadi penyiar radio berita daripada membawakan musik remaja hehehe. Waktu gagl dari Ardan, saya buat lagi CV untuk ke Rase FM , namun sayang, hanya sampai 3 besar saja. Dari Rase FM Bandung, saya masih tidak menyerah, saya kirimkan kembali CV saya ke Paramuda Radio, disana sempat di training hampir 2 bulan, tapi sayang, waktu itu karena berbenturan dengan jadwal UAS di kampus, jadi saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari training di radio itu. Dari Paramuda, saya kembali melamar pekerjaan untuk sampingan menjadi penyiar radio dan juga untuk menyalurkan bakat dan hobi saya, waktu itu saya datang ke radio On Bandung, tempatnya dekat sekali didaerah husein dekat rumah saya. Disana saya sudah trainin 3 bulan dan alhamdulilah sudah naik siaran di 2 program, tapi sayang sekali, tidak ada respon kontrak untuk saya, jadi saya mengundurkan diri. Ya memang karena karakter siaran saya yang lebih cocok ke radio berita, jadi pihak-pihak radio yang saya masuki lamaran belum merasa puas untuk merekrut saya jadi penyiar didalamnya.
Sempat putus asa waktu itu, jujur, saya memang bukan jebolan dari sekolah radio yang cukup populer di Kota Bandung, tapi saya yakin setiap orang punya kesemoatan yang sama. Beberapa kali juga saya kirimkan email cv saya ke email beberapa radio dan radio berita di Bandung. Alhasil memang tidak ada respon. Tapi alhamdulilah, waktu itu saya searching lagi lowongan dan audisi penyiar radio, ternyata saya dapat link bahwa radio PRFM Bandung sedang buka lowongan. Tanpa pikir panjang, saya langsung kirimkan lamaran saya ke emailnya. Dua minggu setelah kirimkan email cv saya, ternyata ada panggilan untuk take vocal. Saya pun berangkat ke radio dan take vocal, disana juga ada dua orang lainya yang sam-sama dipanggil dari hasil CV lamaran mereka masing2. Singkat cerita nih, kami bertiga, saya Nahda dan Azmi di training oleh radio itu . Nahda dan Azmikeduanya sudah lulus S2, sementara saya masih duduk di bangku semester 4. Sempat merasa canggung dan gengsi, tapi saya harus percaya diri :). Dan akhirnya setelah menjalani program training selama satu dua bulan kurang lebih, diputuskanlah siapa yang lolos dan direkrut menjadi penyiar di PRFM Bandung. PRFM Bandung adalah radio berita di Kota Bandung yang juga masuk dalam grup Pikiran Rakyat Kota Bandung. Cuku puas dan bangga juga bisa bergabung diradio ini. Pak Basith pun selaku Pemimpin Redaksi PRFM hari kamis siang mengumumkan satu orang yang lolos dan direkrut untuk jadi penyiar di PR FM Bandung. Kata beliau, keputusan ini adalah keputusan bersama,seluruh kru dan jajaran direksi PRFM juga dari evaluasi hasil training. Dan alhamdulilah akhirnya saya yang dipilih untuk menjadi penyiar di radio berita nomor satu di Bandung itu :).
Tuhan, betapa senangnya saat itu, tapi saya juga sedih karena Azi dan Nahda tidak lolos dan tentu kami akan jarang untuk bertemu tidak seperti waktu kami training di radio. Tetap semangat ya Azmi dan Nahda ! :D
Setelah diterima akhirnya saya diberi jadwal siaran oleh redaksi PR FM Bandung, saya mengudara di 107.5 PRFM News Channel setiaap hari Senin, Kamis dan Jumat pukul 21.00 -01.00 dinihari. Di radio ini saya membawakan program berita, terutama berita-berita yang sering terjadi di Kota Bandung. Rasanya senang sekali bisa menjadi penyiar radio berita, semoga perjalanan saya untuk mengejar impian saay menjadi presenter berita tidak berhenti disini, o iya dari radio PRFM Bandung sinilah s
aya juga menemukan banyak rekan-rekan baru dari berbagai media juga, ada dari televisi dan radio lain juga, alhamdulilah semoga semakin banyak relasi semakin banyak silaturahmi yang bisa dijalin :)
Terimakasih sudah membaca ya, mohon maaf jika banyak kekuranganya ...
Selamat malam :)
Diki Irdan
107.5 PRFM News Channel
Yudi Handoyo, Nahda, Mulida Ladya, Diki Irdan dan Muhamad Fauzi di 107.5 PRFM News Channel
Diki Irdan dan Nahda
Diki Irdan dan Maulida Ladya di Kisah Persib 107.5 PRFM News Channel
Sejak kecil, aku adalah tipe orang yang tidak bisa melupakan sesuatu yang pernah terjadi begitu saja, entah ini kelainan atau kelebihan, tapi rasanya sulit sekali untuk melupakan semua hal yang pernah aku lalui, dengan keluarga, sahabat, teman dan juga pacar. Caraku mengingat sesuatu kadang dianggap berlebihan, tapi memang ini yang aku bisa. Mungkin kenangan bagi sebagian orang itu biasa saja, tapi untuk ku, kenangan adalah sesuatu yang paling jauh, bahkan kita tidak bisa lagi ada di masa-masa itu.
Sekarang ingin aku tuliskan tulisan untuk temanku, atau mungkin dia sahabatku tepatnya, Deni Faisal Ismail ( DENIAS KDI). Sekarang kamu dikenal banyak orang, senang rasanya mendengar itu, bahkan aku lihat banyak sekali penggemar-penggemarmu yang sangat baik juga ikut menyapaku. Dulu, tidak sengaja aku buatkan akun fanbase itu, namanya @deniiias_ofc, sekarang sudah berubah jadi @DeniasKDI_Ofc, ya tentu saja berubah karena memang eksistensi deni yang ikut dalam ajang tersebut. Alhamdulilah banyak yang mengikuti akun tersebut. Bersama teman-teman kampusku dari Bandung kita selalu menyempatkan diri untuk menonton pertunjukan KDI secara LIVE di studio MNC TV Jakarta Timur, alhamdulilah pihak kampus memberikan izin dan fasilitas kepada kami. Namun sayang, kedua kalinya aku dan teman-temanku menyaksikan pertunjukan itu secara langsung, DENIAS KDI harus terjemput. Sedih rasanya, bahkan beberapa temanku dan pendukung deni di studio pun ikut menangis. Tapi deni kuat, dari jauh aku lihat matanya tetap terang, tidak sendu. Begitu pertunjukan selesai, aku dan teman-teman menghampiri deni dan smepat berfoto, waktu itu deni tidak bisa lama-lama karena harus segera kembali ke asrama. Kami maklum disitu, temanku kiki jatsu dan tia menangis waktu itu, mungkin mereka tidak terima hasil pertunjukan yang mengharuskan deni pulang. Setelah berfoto, kami pun segera pamit dengan deni dan juga keluarganya yang harus kembali ke Cianjur, sementara deni tetap di Jakarta. Berat sekali rasanya waktu itu, sampai aku tahan-tahan, dan akhirnya sepanjang perjalanan pulang, di mobil giliran aku yang menangis. Sedih ternyata, jika diingat perjuangan deni untuk mewujudkan impianya itu, dari bukan apa-apa menjadi sosok yang dikenal dan digemari banyak orang, DeniUs lah sebutan fans nya . Tapi dari hasil pertunjukan yang memulangkan deni malam itu, semakin yakin aku bahwa ini adalah awal untuknya memasuki perjalanan yang sangat ia inginkan.
Sepulang dari itu, aku buka akun @DeniasKDI_Ofc, benar saja, di twitter pun banyak sebenarnya yang tidak terima dengan hasil voting sms terendah yang menhgharusken deni pulang, tapi apa boleh buat, dan sayangnya memang mengapa juri tidak memberikan hak veto untuk deni? Tapi apapun itu, mungkin ini memamng sudah jalanya. Bagiku, dia sudah cukup lebih dari apa yang orang-orang dan DeniUs harapkan, sudah sejauh ini den, aku dan mereka bangga. Entah kapan deni akan kembali ke Bandung menemui aku dan teman-teman lainya di kampus. Deni bilang dia akan berada di Jakarta sementara sampai kontes KDI selesai dan tentunya selama ada pekerjaan dengan pihak MNC TV. Den, jaga diri disana ya, selalu ada doa temanmu dari Bandung ...
Assallamualaikum semua :D
Sebenernya cerita ini harusnya ditulis pas tanggal 06 Mei 2014, cuma maaf baru ditulis sekarang, soalnya jadwal sibuk padat wkwkwkwkwk. Jadi begini, sebagai seseorang yang terus bersikeras menggilai dunia komunikasi walau sebenarnya benci terhadap berbagai teorinya. Waktu itu ada tawaran untuk jadi MC dari dosen pembimbing akademik saya, Bu Leili namanya. Katanya ada tawaran job MC untuk disebuah Hotel. Waktu itu saya terima saja job itu karena selain untuk tambah-tambah pengalaman, kalo job itu pastinya ada fee nya, hehe lumayanlah buat uang ongkos atau pulsa :P .
Tadinya tawaran Job MC itu untuk tanggal 11 dan 12 April, tapi ternyata diundur acaranya dan jadi tanggal 06 Mei 2014. Ya mau tidak mau saya harus bersabar menunggu tanggal itu. Pas tiba H-2 atau tepatnya tanggal 04 Mei 2014, saya langsung menghubungi EO penyelenggara acara untuk Job MC saya di Hotel Grand Pasundan. Pas tiba disana, kebetulan waktu itu hujan cukup besar, jadi ya saya buru-buru ke alamat EO itu, disekitar Jl. Pahlawan, dekat dengan daerah kampus saya ternyata. Disana, saya langsung ngobrol dengan Mba Pingkan, seksi acaar untuk Corporate Training Hotel Grand Pasundan. Setelah ngobrol-ngobrol dan tentu nanya-nanya fee saya sebagai MC berapa, saya tidak menargetkan hal itu, bagi saya, dengan diberi kepercayaan untuk menjadi pemandu acara , itu sudah cukup. Ya tapi kata Mbaa Pingkan nya tetap saja yang namanya bayaran itu harus ditetapkan. Dan dar panitianya sendiri katanya sudah disediakan cuma Rp.200.000,- untuk 7 jam memandu acara. Ya, tidak apalah, harus bersyukur :).
Hari Selasa pun tiba, tepat tanggal 06 Mei 2014, saya bangun pagi-pagi sekali, sekitar jam setengah 5 pagi. Karena berangkat harus dari jam 6 pagi. Maklum, jarak hotel Gran Pasundan dengan rumahku jauhnya minta ampun. Untungnya ada tetanggaku yg selalu menjadi penyedia antar jemput bilamana aku harus pergi siaran atau pergi kekampus dengan tepat waktu. A Adin yang mengantarku kesana. Dengan pakaian yang sangat rapi dan tentunya formal, aku berangkat menuju Grand Pasundan Hotel. Sesampainya disana, belum ada siapa-siapa. Jadi terpaksa duduk di lobby dan menunggu kedatangan EO, waktu itu kebetulan pulsaku habis, untung saja teman ku zahra yang ada di kampus menolongku waktu itu hehehe. Deuh jadi berasa narasi ya ceritanya. Jadi hari itu karena ada job MC, ya terpaksa harus izin dari perkuliahan. Dab terbyata memang benar, acara yang aku pandu ini cukup ekslusif, hanya dihadiri 10 orang peserta dan kesepuluhnya adalah jajara direksi top maanjemen hotel Grand Pasundan. Acara 7 Jam Pelatihan Internet Marketing ini, selain menguntungkan untuk peserta, sebagai MC yang stand by disana, ya tentu lumayanlah bisa juga dapat banyak materi tentang Internet Marketing, jadi sekalian ikut jadi peserta juga. Diawal memandu acara sedikit gugup, tapi itu bisa teratasi setelah mencoba relax. Maklum saja, semua peserta tatapanya sangat berbeda dengan audience yang selama ini aku hadapi, biasanya dari kalangan mahasiswa atau publik umum, tapi ini lain.
Sebenarnya ingin sekali banyak berfoto dengan peserta Pelatihan tersebut, tapi karena harus dituntut profesional, ya tentu tidak bisa banyak berfoto bersama mereka, jadi saya selama acara berlangsung, ketika pembicara menyampaikan materi, saya curi-curi waktu ke toilet untuk berfoto sendiri, hehehehe. Sebennarnya da foto saya bersama dengan seluruh panitia dan juga peserta di akhir acara, karena ada pihak dokumentasi yang mengabadikan momen itu, tapi filenya ada di Panitia, nanti akan saya coba minta, ini nih foto-foto selama curi-curi waktu selfie di toilet, eh btw, toilet hotelnya bersih sekali disana, makananya juga enak-enak wkwkwk :)
" Diantara dua pilihan, harus ada satu hal yang dikorbankan " kata-kata itu rasanya tidak akan pernah hilang dari ingatanku. Deni Faisal, sekarang dikenal orang-orang DENIAS, alhamdulilah dia lolos kemarin waktu tampil lagi di WildCard 2, kebetulan aku dan teman-teman kelas HUMAS 2012 Politeknik LP3I Bandung nonton langsung ke studio sana. Perjalanan yang penuh dengan perjuangan, tapi ini belum apa-apa, demi menonton sahabat, dan teman terbaik kita. Untungnya ketika sampai disana, acara baru saja akan segera dimulai. Sebelumnya memang tidak ada dari kami yang menyangka kalo kami akan langsung nonton ke Jakarta. Hanya saja waktu itu hari Senin 28 April, dua orang temanku sengaja tidak masuk kelas untuk menguruskan perizinan keberangkatan kami sekelas ke Jakarta. Akhirnya kampus mengizinkan kami untuk ke Jakarta, ke studio MNC TV dimana Deni bakal tampil. Mata kuliah leadership pun kami sekelas tidak hadir karena kami harus segera pulang mempersiapkan keberangkatan. Semua aanak kelas sangat bersemangat untuk bisa ikut dan nonton langsng deni di Jakarta.
Kita sampai disana sekitar pukul 18.00 WIB, tapi mobil kedua dari rombongan kam sampai agak telat karena ada kendala saat keverangkatan. Begitu tiba disana, aku sendiri kagum dengan apa yang ada disana, ternyata ini studio yang selama ini aku tonton dirumah bersama ibuku, hehehehe. Terlihat semua kru MNC TV sedang bersiap-siap menuju ON Air Konser WildCard 2 KDI 2014. Keluarga dan pendukung DENIAS pun sudah ada disana dengan banyak atribut dukungan untuk DENIAS. Wah, seru sekali pokoknya, kami juga disambut dengan baik oleh keluarga Deni, yang aku lihat ada Ayahnya, Kakak nya dan juga saudara-saudaranya dari Cianjur yang menonton lansgung. Begitu keenam peserta KDI wildcard 2 dikumpulkan, dan tepat ketika MC Oky Lukman dan Valen menyebut nama DENIAS, aku dan teman-temanku bersorak-sorak untuk menyemangati DENIAS. Kami terlihat konyol dan gila, ya memang, karena kami sangat senang dan bangga, teman yang srsama kita dikelas, kini dia akan menjadi seorang bintang !
Mendengar sorakan kami, " DENIAS, DENIAS !!! " disertai dengan banner dukungan dan dukungan melaui bacaan DENIAS yang kami buat dengan kipas, Deni langsung tersenyum melihat ke arah tribun kami berada. Hingga penampilanya menyanyikan lagu Mahal dari Alm Meggy Z, sorak dan semangat kami terus mengalir untuk teman kami yang satu ini. Disitu akau juga sempat bingung, karena memang handphone tidak boleh dinyalakan. Makanya, setiap iklan, langsung aku nyalakan handphone dan kembali publikasi di akun twitter (@deniiias_ofc / @DeniasKDI_Ofc). Jadi ingat dulu, waktu akun twitter untuk fans denias ini aku buat, itu pas Deni ikut ajang Coverboy di salah satu majalah, followernya masih sepi, dan Deni juga tahu tentang itu, tapi maklum lah soalnya memang iseng-iseng aja bikin ini. Sekarang alhamdulilah, setiap hari, banyak sekali twit yang masuk, bukan cuma aku aja yang senang dan bangga, Deni ga senang dengan semua kesempatan yang diberikan Allah, semoga ini awal yang baik. Pengumuman kontestan pun tiba, tentu dosen-dosen di Bandung yangs sedang nonton bareng penampilan Deni juga deg-degan. Ibu Leili, Kaprodi Humas di kampusku dan manajemen kampus juga memberi dukungan untuk sms Deni. Dan ternyata, alhamdulilah, Deni lolos dan masuk ke Grand Final WildCard ! Esoknya, pertunjukan WildCard dimulai, tadinya kami tidak ingin pulang, tapi kuliah tidak bisa kami tinggalkan, jadi kami pulang dan tidak bisa menonton live untuk GrandFinal Wildcard. Akhirnya, alhamdulilah, Deni Faisal lolos ke 16 besar KDI 2014 ! Senang sekali rasanya mendengar dan menyaksikan hal itu. Ini awal yang baik untuk karir Deni di dunia tarik suara. Den, semoga sukses selalu, dan jangan pernah berubah :)
Doa dan dukungan dari Bandung ...
Your simple best friend, Diki Irdan
Here they are, some pictures that we take as we watched WildCard2 Live at STUDIO MNC TV Jakarta for witness our bestfriend Deni Faisal or now, he well known as DENIAS KDI 2014 !
Thanks for visitting my blog everyone :D
Ketik KDI spasi DENIAS kirim ke 6288 Hatur Nuhun :)
Tepat dua tahun yang lalu, 2012. Ya, itu adalah tahun dimana aku lulus dari SMK Negeri 12 atau sekolah yang dikenal dengan nama STM Penerbangan Bandung. Tapi bukan itu yang akan aku ceritakan ditulisan kali ini, ini tentang dua tahun lalu dimana aku mulai mengenal teman-teman baruku di kampus Politeknik LP3I Bandung, termasuk mengenal sahabatku, Deni Faisal Ismail, atau yang sekarang dikenal orang-orang dengan sebutan DENIAS. Jurusan Public Relationas atau yang dikenal dengan program studi hubungan masyarkat di kampus ini mempertemukan aku dengan dia dan juga dengan teman-teman lainya. Dikelas kami, ada sekitar 20 mahasiswa yang tergabung dalam mahasiswa prodi humas 2012. Deni adalah sahabat yang baik, sangat baik. Menjadi Jajaka di daerahnya berasal yaitu Cianjur, banyak sekali talenta yang dimilikinya, dari segi fisik, ya jangan ditanya lagi, dia model. Tapi bukan itu yang paling mahal, kemampuanya untuk bermusik dan mencintai budaya daerah sangat berkesan. Deni sangat berbakat dibidang tarik suara, bahkan dia bisa menyanyi lagu-lagu tradisional sunda khas Cianjur atau yang biasa dikenal dengan Cianjuran. Dikelas, aku, Nenden, Jatsu dan teman-teman lainya merasa bangga dengan Deni. Di awal kami satu kelas tepatnya di semester dua, sudah bisa dilihat bagaimana gigihnya ia mengejar sesuatu yang diinginkanya. Banyak sekali perlombaan-perlombaan dibidang modeling atau tarik suara yang sudah ia ikuti. Kadang, aku jadi termotivasi juga untuk mengejar cita-citaku menjadi seorang penyiar radio. Ya, itulah gunanya seorang sahabat, tanpa harus berkata-kata, tetatpi langkahnya selalu menjadi dorongan agar kita juga bisa mengejar impian kita sedini mungkin. Pernah waktu itu, aku satu grup dengan Deni di P2M (Pengabdian Pada Masyarakat) tepatnya bulan Maret 2013. Waktu itu dia tidak bisa ikut bersama rombongan di awal-awal keberangkatan karena ada kompetisis modeling yang harus ia ikuti. Deni datang menyusul dan untunglah, ada sesuatu yang ia dapatkan dari lomba tersebut, gelar Inez BOY 2013 pun disabetnya. Sedatangnya Deni ke lokasi P2M di Garut tempat aku dan kelompokku berada, kami bertanya mengenai bagaimana lombanya, mendengar Deni menang di lomba tersebut, kami pun senang.
Bukan hanya lomba itu saja, ada beberapa perlombaan dibidang tariik suara yang ia ikuti tepatnya di RRI Bandung, saat itu penyelenggaranya adalah PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). Di kontes itu, alhamdulilah sahabatku yang satu ini juga menang dengan juara favorit kategori pria. Saat itu perlombaanya setingkat Provinsi Jawa Barat. Berbicara mengenai Jawa Barat, lomba kawih yang dikenal dengan LISMAJAB yang pernah diselenggarakan di Universitas Pasundan di tahun 2012 pun dimenangkan olehnya. Ya, membanggakan sekali ! Tapi bukan hanya kemenangan saja, ada beberapa perlombaan dan audisi yang ia ikuti dimmana Deni belum diberi kesempatan untuk menang. Ketika ikut audisi D Academy Indoesiar di Jakarta dan di Bandung, sayang ia tidak bisa lolos ke tahap konser D Academy. Tapi dia tidak berhenti disitu, Indonesian Idol ia ikuti di Bandung bersama temanku juga yang sama-sama ikut audisi, yaitu Jatsu, hari pertama Deni gagal, jatsu juga sama, tetapi hari kedua, Deni ikut lagi auisi dan lolos ketahap berikutnya. Tapi apa boleh buat, keberuntungan belum waktunya ia dapatkan, deni gagal. Beberapa bulan lalu di akhir tahun 2013, ada ajang pemilihan coverboy 2013 ooleh salah satu majalah remaja kenamaan, Anekaa Yess, alhamdulilah Deni lolos ke 40 besar dan menjalani karantina di Jakarta.
Aku dan teman-teman kelas sebenarnya sedih saat dia harus dikarantina karena sosoknya dikelas selalu menghidupkan suasana dan otomatis jika tidak ada, kelas sedikit sepi. Tapi ya tentu kita harus mendoakan Deni supaya berhasil. Saat itu final kontes coverboy digelar di Gandaria City, untuk memenangkan kontes ini tentu banyak kriteria yang dinilai. Bukan hanya dari fisik, tapi juga wawasan dan keterampilan seperti akting, presenting dan lainya. Temanku yang satu ini menjalani karantina hampir lebih dari satu minggu di Jakarta. Aku dan teman kelasku lainya dari Bandung hanya bisa memberi dukungandengan doa dan tentu publikasi sms dukungan untuk vote Deni di coverboy Aneka Yess 2013.
DENIAS di COVER BOY Aneka Yess Magazine 2013
Dari situ, muncul ideku untuk membuat official dukungan untuk deni (@deniiias_ofc). Melalui akun tersebut, aku publikasikan ajakan untuk teman-teman dan semua orang untuk mendukung sahabatku yang satu ini. Sempat waktu itu kubuat artikel tentang Deni agar orang-prang bisa tahu mengenai apa yang dimilikinya. Dari Cianjur, kudengar cerita dari Deni, Ayah, Ibu dan keluarganya yang sangat mendukung dia juga tidak kalah fantastis dalam memberi dukungan untuk putera kebanggaan mereka. Ya tentu saja, keluarga akan merasa bangga jika anggotanya berprestasi dan memberikan yang tebraik untuk keluarganya. Tapi apa boleh buat, di coverboy 2013, Deni belum cukup beruntung, kontes ini dimenangkan oleh finalis dari kota lain. Aku selalu bilang bukan hanya pada Deni, tapi juga pada temanku yang lainya, bahwasanya kalo kita ikut suatu perlombaan, kemenangan itu cuma BONUS, yang paling penting adalah pengalaman. Dan memang benar, dari ontes tersebut, banyak sekali yang ia dapatkan, selain pelajaran-pelajaran baru tentang dunia entertainment, ia juga memiliki banyk relasi. Deni selalu bilang, membangun sebuah link untuk relasiitu penting ! . Ya den, itu benar.
Pertengahan Maret 2014, Deni sempat bilang kalo dia mau ikut lagi audisi untuk KDI yang bakal digelar di Bandung, tapi kebetulan, audisi di Kota Bandung diundur, jadi Deni memutuskan untuk ikut audisi di Jakarta karena kebetulan waktu itu dia lagi nonton salah satu kontes dangdut (D Academy) di studio Indoesiar. Ikut audisi di Jakarta dan alhamdulilah, kabarnya dari hampir 1600 peserta audisi Ibukota, Deni terpilih menajdi enam besar peserta perwakilan DKI Jakarta untuk melaju ke babak #GerbangKDI2014 di MNC TV ! That such a big wouuw actually for me and some of my friend in our class ! Dari kabar itu, tentu saja aku dan teman-teman dikelas sangat senang mendengarnya !
KDI DENIAS ke 6288
Waktu itu kalo tidak salah hari Kamis, aku dan teman-teman di kampus dapat kabar dari Deni kalo semua peserta #GerbangKDI2014 itu bakal tampil di program Tunjuk Satu Bintang dalam masa karantina mereka. Tentu kami sekelas dikampus langsung menonton bersama di Front Office Kampus B kami. Jam 4 sore tepatnya waktu itu, front office kampus dipenuhi oleh teman-teman kelasku dan juga manajemen politenkik LP3I Bandung yang juga penasaran dan ingin ikut menonton Deni. Untunglah waktu itu, disela-sela program, MC program Tunjuk Satu Bintang memilih enam peserta dari perwakilan kota - kota besar yang mewakili kota mereka di #GerbangKDI2014.. Untungnya waktu itu Deni dipilih Jeremy Tetty yang ada di tribun finalis #GerbangKDI2014. Deni pun naik kepanggung beserta lima peserta pilihan lainya. Waktu itu kebetulan aku dan beberapa teman ku sudah berada di kosan teman kami dikawasan Sidomukti Bandung dan menonton bersama, teriakan dan sorak soraipun bergema melihat Deni tampil dipanggung yang cukup besar itu. Hahahaha, maklum, teman sendiri ada di TV, hehehehe. Saat itu kebetulan lampu tantangan berhenti di bagian Deni dan mau tidak mau dia harus menebak lagu yang diiringkan melalui musik oleh bigband di Tunjuk Satu Bintang. Aku dan teman-temanku termasuk Nenden, Tiya, Dea dan lainya deg-degan, takutnya dia tidak bisa menebak lagu yang ditujukan kepadanya, tapi alhamdulilah, lagu Pujangga dari Raja Dangdut Rhoma Irama pun dinyanyikanya. Sorak sorai penonton di studio pun bergema seketika deni melantunkan lagu itu. Aku dan teman-teman yang menonton pun ikut berteriak-teriak dengan menyebut nama Deni sekeras-kerasnya, hahahahhaa, ya begitulah kami.
DENIAS di program Tunjuk Satu Bintang
DENIAS KDI
Kontes #GerbangKDI pun dimulai pada hari Senin, diawali dari enam peserta untuk hari pertama dari kota yang berbeda. Deni tampil hari Rabu, dan ketika hari rabu itu datang, beberapa temanku menonton penampilan Deni bersama-sama. Kebetulah karena aku tidak bisa ikut nobar, jadi aku nonton dirumah barengan mamah, jadinya seperti nostalgia ke masa-masa SD, soalnya dulu juga sering nonton KDI hehehehe. Ya, dan sekarang jadi akan lebih sering karena didalamnya ada Deni tampil, tentu jadi kebanggaan tersendiri untukku dan juga teman-teman kel. Bahkan karena membawa almamater kampus diajang nasional, Pembimbing Akademik kami, Ibu Leili Kurnia Gustini pun mengerahkan kami untuk mendukung deni baik itu untuk sms mauoun publikasi. Terlihat dikampus, ada foto deni disetiap mading kampus. Hari Rabu, tepatnya tanggal 23 April 2014, deni tampil sebagai peserta kedua, ia membawakan lagu penasaran, ini videonya ...
Selama penampilan DENIAS berlangsung, twitter,bbm dan facebook semuanya ramai memberi dukungan untuk dia, alhamdulilahkomentar dari juri pun sangat membangun dan pastinya bermanfaat. Di twittter (@deniiias_ofc dan @deniiias) banyak sekali orang-orang yang memberi dukungan. Namun pada akhir acara, tetap saja hanya ada dua orang yang lolos berdasarkan voting sms tertinggi, dan satu nama yang beruntung akan dipilih dewan juri untuk kembali tampil di WildCard untuk mendapat kesempatan bisa bergabung di KDI 2014. Sayang sekali, diakhir acara, Deni berada diposisi ketiga dari voting enam kontesta tersebut. Dan wildcard tidak diberikan dewan juri untuk Deni. Tapi kemarin, tepatnya hari Sabtu 26 April 2014, ada wildcard kedua yang diberikan oleh dewan juri, alhamdulilah, DENIAS diberi kesempatan bersama dengan kelima peserta lainya untuk bertanding dan tampil kembali di babak WildCard hari Senin, 28 April 2014 jam 6 sore. Semoga apapun yang terjadi nanti, penampilan Deni bisa lancar, dan bisa diberi kesempatan untuk bergabung di KDI 2014. Ya, sekali lagi aku katakan, aku sebagai sahabatnya dan mereka semua teman-teman kelas kami, keluarga dan yang menonton pasti bangga. Keep up great performances den ! Teriring doa dan dukungan dari Bandung ... semoga lanncar dan sehat selalu Aamin :D
DENIAS KDI
Ketik KDI spasi DENIAS ke 6288
DENIAS KDI
Thanks for reading everyone, support and follow us @deniiias_ofc -@deniiias :)